Humas Polres Sanggau - Tim Peneliti STIK Lemdiklat Mabes Polri melaksanakan kunjungan kerja ke Mapolres Sanggau terkait Sinergitas Polisi-Masyarakat dalam Pencegahan Potensi Radikalisme, Senin (25/10).
Rombongan Tim Peneliti STIK Lemdiklat Polri di Pimpin langsung oleh KBP Hendro Wahyudin, S.I.K. (Katim), KBP Toto Wibowo, S.Stm.M.K., S.H., M.H (Peneliti), Pembina TK. I Dr. Sutrisno (Peneliti), Pembina TK. I Dr. Zulkarnaen Koto, S.H., M.H M (Peneliti) dan Penata TK. I Erna Yatmi, S.Pd (Sekretaris).
Dari Polres Sanggau giat dihadiri oleh Kapolres Sanggau AKBP Ade Kuncoro Ridwan, S.I.K., Wakapolres Sanggau Kompol Novrial Alberti Kombo, S.I.K.,M.AP, PJU Polres Sanggau serta Kapolsek Kapuas dan Kapolsek Parindu.
Kegiatan ini juga mengundang Koresponden Eksternal dari Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan Kemenag Sanggau.
Kegiatan diawali dengan Doa bersama, dilanjutkan sambutan Kapolres Sanggau intinya menyampaikan ucapan selamat datang di Polres Sanggau kepada Tim Peneliti STIK Lemdiklat Mabes Polri.
Selanjutnya Kapolres Sanggau menyampaikan Laporan situasi Kamtibmas di Wilkum Polres Sanggau secara umum serta terkait Radikalisme, dan menjelaskan Toleransi beragama Kabupaten Sanggau sangat baik dan situasi saat sangat kondusif.
Ketua Tim Peneliti STIK KBP Hendro Wahyudin dalam sambutannya mengucapkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, bahwa Tim melaksanakan penelitian terkait Sinergi Polisi-Masyarakat Dalam Pencegahan Potensi Radikalisme dengan tujuan mencari kebenaran dan faktur apa sehingga terjadinya radikalisme, serta untuk mengetahui bagaimana masyarakat dan Polri memandang radikalisme, potensi apa saja penyebab timbulnya radikalisme, dan seberapa kuat kita utk menangkalnya serta bagaimana sinergis Polri dan Masyarakat, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan laporan penelitian.
Penelitian ini bertujuan lebih untuk penyempurnaan modul- modul bahan ajaran di PTIK.
Kemudian dilanjutkan penyerahan Cinderamata dari Ketua Tim Peneliti STIK Lemdiklat Mabes Polri kepada Kapolres Sanggau.
Kegiatan dilanjutkan dengan pengisian kuestioner relasi terkait eksistensi radikal yang dapat berpotensi menimbulkan pergesekan di kalangan masyarakat oleh para responden serta wawancara/FGD oleh Tim Puldata STIK Lemdiklat Polri terkait pemahaman sehubungan potensi radikalisme.