Larangan Ekspor CPO Dicabut, Petani Sawit Kalbar: Terima Kasih Bapak Presiden Jokowi


Pontianak, Kalbar - Kebijakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) kembali membuka keran ekspor minyak goreng dan Crude Palm Oil (CPO) mendapat apresiasi dari para petani serta pengusaha sawit di Kalimantan Barat.
 
Salah satunya Mohak. Merupakan petani kelapa sawit di Desa Mega Timur, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, merasa senang dengan kebijakan yang menurutnya kabar baik tersebut.
 
Keputusan tersebut diambil Jokowi setelah memperhatikan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini yang sudah mencukupi. Serta, mempertimbangkan para tenaga kerja dan petani di industri sawit.
 
“Kami selaku petani sawit ini, dengan harga yang sekarang anjlok sangat merugikan untuk kita, karena harganya tidak sesuai, belum upah untuk pemanen, untuk pupuk dan biaya angkut,” ucap Mohak.
 
Harapan kita bertumpu di situ, pekerjaan kita memang berada di kebun sawit.

 
“Penghasilannya di situ, untuk makan, untuk bayar angsuran, jadi nunggak semua. Jadi untuk harga sawit sekarang ini memang susah,” jelasnya.
 
Lanjutnya, untuk petani sawit di seluruh Indonesia merasakan dampaknya, tapi saya dengar kemarin itu Bapak Presiden RI Jokowi mau membuka lagi izin ekspor Crude Palm Oil (CPO).
 
“Ini merupakan kebijakan yang sangat bagus, mudah-mudahan dengan dibukanya izin ekspor CPO ini, harga sawit naik kembali normal lagi, sesuai dengan harga standarnya,” ungkapnya.
 
Tidak kalah pentingnnya, dengan dibukanya izin ekspor CPO ini tidak mengurangi pemasokan minyak goreng untuk kita disini.
 
“Apresiasi untuk Bapak Presiden RI, ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya dari kami para petani sawit di Desa Mega Timur, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya,” tutupnya.

Postingan terkait: