Humas Polres Sanggau - Kepolisian Resor (Polres) Sanggau menggelar Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) dalam rangka Pengamanan Pemilu Tahun 2024 di Kabupaten Sanggau.
Simulasi Sispamkota menjelang pemilu yang digelar di lapangan komplek Sabang Merah Kelurahan Bunut Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau, ini fokus pada simulasi pengamanan setiap tahapan pemilu, baik pemilihan legislatif dan pemilihan presiden termasuk pengendalian massa.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kapolres Sanggau AKBP Suparno Agus Candra Kusumah, SH, S.I.K beserta PJU dan Kapolsek jajaran, Sekda Sanggau Ir. Kukuh Triyatmaka, MM, Dandim 1204/Sanggau diwakili oleh Batuud Koramil Kapuas Peltu Imam Hambali, Kajari Sanggau diwakili oleh Kasi Intel Kejari Sanggau Adi Rahmanto, Ketua Pengadilan Negeri Sanggau Haklainul Dunggio, SH, MH, Ketua DPRD Sanggau diwakili oleh anggota DPRD Sanggau Andreas Sisen, S.Hut, Ketua KPU Sanggau Martinus Sumarto, Ketua Bawaslu Sanggau diwakili oleh Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa KPU Sanggau Joko Mulyo Hari Setiawan, para Kepala OPD se-Kabupaten Sanggau, para Ketua dan anggota Parpol se-Kabupaten Sanggau, para Ketua Ormas, perwakilan tokoh agama, Forkompimcam, PPK, dan Panwaslu Kecamatan se-Kabupaten Sanggau.
Kapolres Sanggau mengungkapkan bahwa kegiatan simulasi ini, bukan semata-mata peragaan saja, namun untuk memastikan semua petugas siap dalam menghadapi berbagai kondisi. Karena, apapun bisa terjadi dalam pemilu tahun yang akan datang.
“Kita perlu mempersiapkan secara maksimal untuk menjaga keterlibatan dan keamanan. Simulasi Sispamkota sebagai upaya menghadapi situasi yang mungkin terjadi selama Pemilu 2024,” ungkapnya.
Kegiatan simulasi Sispamkota diperankan oleh personil Polres Sanggau, personil Polsek jajaran Polres Sanggau, personil Sat Brimob C Sanggau, dan prajurit Kodim 1204 Sanggau yang diterjunkan dalam skenario tersebut menciptakan situasi yang menantang, termasuk penggunaan water cannon dan konfrontasi antara peserta aksi unjuk rasa.
Dalam skenario simulasi tersebut, diawali dengan kegiatan patroli bersama personil TNI-Polri dan Satpol PP sebagai cipta kondisi agar tahapan Pemilu Pileg dan Pilpres di Kabupaten Sanggau berjalan lancar, aman, dan damai.
Kemudian pada skenario kedua yakni pada saat masyarakat melakukan pencoblosan, ada salah satu warga dalam keadaan mabuk membuat onar dan berhasil diamankan oleh petugas pengamanan.
Selanjutnya pada saat penghitungan suara, ada sekelompok orang yang tidak terima dengan hasil yang ada di TPS tersebut dan melihat kondisi sudah tidak kondusif, petugas pengamanan menghubungi petugas Polres Sanggau dan berhasil mengamankan situasi, dan proses berjalan lancar dan kondusif. Kemudian dilanjutkan pada saat pengawalan kotak suara, ada sekelompok orang berusaha menghadang kotak suara, dengan sigap petugas Kepolisian dapat melumpuhkan dan mengamankan sekelompok orang tersebut.
Dengan adanya berita hoax adanya kecurangan dalam penghitungan suara, masyarakat yang tidak puas beramai ramai datang ke kantor KPU Sanggau untuk melaksanakan unjuk rasa. Satuan Intelijen yang berada di lapangan melaporkan situasi yang berkembang kepada Kapolres Sanggau.
Kemudian Polres Sanggau menurunkan tim negosiator dan pasukan dalmas guna mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan. Perwakilan dari massa dipersilahkan masuk ke dalam kantor KPU untuk berdialog kepada pihak KPU namun pertemuan tersebut tidak ditemukan kata sepakat.
Selanjutnya perwakilan massa tersebut keluar dan mendengar hasil tidak sesuai dengan keinginan massa, maka massa yang ada di luar gedung KPU langsung melakukan tindakan anarkis, tim negosiator melakukan upaya persuasif namun tidak diperdulikan oleh massa, situasi makin tidak terkendali, massa yang terus memaksa masuk ke dalam gedung KPU.
Menyikapi situasi yang tidak kondusif, Danki Dalmas menghubungi Kapolres Sanggau guna meminta petunjuk lebih lanjut, atas perintah Kapolres Sanggau, Dalmas Lanjut yang ada di lokasi melaksanakan kegiatan lapis ganti dengan Dalmas Awal. Kendaraan water canon melakukan penyemprotan dengan air bertekanan tinggi kepada massa namun massa masih tidak mau membubarkan diri sehingga Kompi Dalmas melakukan penembakan gas.
Saat kondisi semakin tidak terkendali, dengan sigap Tim Escape langsung melakukan proses evakuasi terhadap Ketua KPU dan Komisioner KPU.
Dilanjutkan situasi merah, massa agresif dan melawan petugas, Kompi Dalmas Awal yang telah disiagakan atas perintah Kapolres Sanggau melaksanakan lintas ganti dengan Kompi Dalmas Lanjut dengan formasi bersaf di belakang Kompi Dalmas Lanjut. Kompi PHH Brimob dengan peralatan perlengkapan tameng sekat dan tameng fiber didukung dengan kendaraan taktis dan pelontar gas air mata melaksanakan formasi.
Terakhir, dalam skenario recovery dilakukan patroli monitoring pasca kerusuhan oleh gabungan TNI/Polri dan Sat Pol PP Pemkab Sanggau.
Kapolres Sanggau mengungkapkan bahwa simulasi Sispamkota yang telah dilaksanakan merupakan langkah penyusunan strategi pengamanan yang efektif dalam menangani situasi pengamanan kota dan kontijensi, khususnya menjelang pelaksanaan Pemilu serentak tahun 2024.
“Tujuan pelaksanaan kegiatan yaitu dalam rangka meningkatkan kesiapan para personil pengamanan dalam menghadapi potensi ancaman dan mengendalikan situasi yang dapat mengganggu kamtibmas pada Pemilu 2024,” tukasnya.