Polres Sanggau - Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Polsek Meliau menggelar kegiatan penanaman jagung hibrida dengan sistem tumpang sari di lahan PTPN IV Regional V Gunung Meliau. Kegiatan ini berlangsung di Afd V Gunung Meliau, Dusun Meliau Hilir, Desa Meliau Hilir, Kecamatan Meliau.
Penanaman jagung hibrida ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Meliau, AKP Sukiswandi, serta dihadiri oleh Kepala Desa Melobok, perwakilan PTPN IV Regional V Gunung Meliau, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Meliau, kelompok tani, dan personel Polsek Meliau. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemanfaatan lahan produktif guna mendukung ketahanan pangan nasional.
Menurut Kapolsek Meliau AKP Sukiswandi, kegiatan ini merupakan upaya konkret dalam mengoptimalkan lahan yang tersedia agar dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, sekaligus mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan.
“Kami dari Polsek Meliau bersama pihak terkait berkomitmen untuk membantu petani dalam mengembangkan pertanian yang lebih produktif. Dengan adanya penanaman jagung hibrida ini, diharapkan hasil panennya dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik,” ujarnya.
Lahan yang digunakan untuk penanaman ini memiliki luas 30 hektare, dengan progres awal penanaman mencapai 1,5 hektar. Rencananya, proses penanaman akan terus dilanjutkan hingga target keseluruhan tercapai. Penanaman jagung ini dilakukan secara tumpang sari, yang merupakan metode pertanian untuk meningkatkan produktivitas lahan dengan menanam lebih dari satu jenis tanaman secara bersamaan.
Selain itu, AKP Sukiswandi menambahkan bahwa program ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat yang menargetkan penanaman jagung di satu juta hektare lahan produktif.
“Program ini merupakan bagian dari program 100 hari Asta Cita Presiden RI, yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional serta mengoptimalkan pemanfaatan lahan yang tersedia,” jelasnya.
Dengan adanya kolaborasi antara aparat kepolisian, pemerintah desa, perusahaan, serta kelompok tani, diharapkan program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal.
Penanaman jagung hibrida ini tidak hanya menjadi solusi dalam menjaga ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang bagi peningkatan perekonomian masyarakat sekitar. (Dny Ard / Hms Res Sgu)