Humas Polres Sanggau - Kepolisian Resor Sanggau menggelar kegiatan Doa Bersama Sebagai Bentuk Aksi Solidaritas untuk Korban Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Masjid Al Hikmah Mako Polres Sanggau, Selasa (4/10) sebagai bentuk keprihatinan atas musibah itu.
Kapolres Sanggau AKBP Ade Kuncoro Ridwan, S.I.K melalui Kabag Log Polres Sanggau AKP Sri Mulyono mengatakan doa bersama ini diikuti Personil Polres Sanggau bersama Perwakilan Club Sepak Bola Sanggau dan Masyarakat Sanggau.
"Doa bersama ini sebagai bentuk keprihatinan kepada para korban dan keluarga korban agar tabah menghadapi musibah yang terjadi," ungkapnya.
AKP Sri Mulyono berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di Indonesia, Tragedi Kanjuruhan merupakan kejadian besar dunia sepak bola. Kejadian tersebut banyak memakan korban jiwa.
Menurutnya, sepak bola merupakan olahraga rakyat, sehingga menciptakan antusiasme yang tinggi terhadap olahraga ini.
"Tentunya kami berharap semoga kejadian ini tidak terulang kembali. Jadikan ini momentum untuk dunia olahraga yang lebih baik," pungkasnya.
Sementara Salah perwakilan Suporter memberikan apresiasi yang tinggi kepada Polres Sanggau yang menginisiasi doa bersama ini. Hal ini juga merupakan bagian dari pencegahan dan mitigasi bencana dunia olahraga di Kabupaten Sanggau.
“Doa bersama ini menjadi momentum untuk spirit baru bagi dunia keolahragaan kita. Semoga nilai kebersamaan dan sportivitas dapat kita bangun," ucapnya.
Ia menyampaikan ungkapan belasungkawa mendalam atas tragedi yang terjadi di Stadiun Kanjuruhan, Malang.
Kami turut mendoakan agar para korban dan keluarga korban diberikan ketabahan menghadapi peristiwa yang menimpa. Tragedi ini tidak hanya menjadi perhatian nasional tapi juga telah menjadi perhatian dunia internasional.
“Kami turut prihatin dengan peristiwa yang boleh dibilang terbesar di sejarah sepak bola ini, tidak hanya nasional tapi juga internasional," katanya.
Sebagai Suporter, Kami berharap, peristiwa serupa tidak terjadi di Kabupaten Sanggau. Oleh sebab itu, kami meminta sportivitas itu harus di atas segala-galanya.
"Semoga ke depan, sportivitas harus menjadi acuan bersama, kalah dan menang pasti terjadi, tapi itu bukan tujuan dari sebuah pertandingan," pungkasnya.