Warga Meliau Hilir Diduga Tenggelam di Sungai Kapuas, Polisi dan Warga Lakukan Pencarian Intensif


Humas Polres Sanggau - Upaya pencarian terhadap seorang warga Desa Meliau Hilir yang hilang dan diduga tenggelam di Sungai Kapuas masih terus dilakukan hingga Senin (24/11/2025). Korban diketahui bernama Anton (29), warga Jalan Karya Bhakti, Desa Meliau Hilir, Kecamatan Meliau. Ia dilaporkan menghilang setelah pergi mandi ke lanting jamban di tepi Sungai Kapuas pada pagi hari.

Kejadian bermula sekitar pukul 07.00 WIB, ketika Anton terlihat keluar dari rumahnya menuju lanting jamban dengan membawa perlengkapan mandi. Dalam perjalanan, saksi Yuli sempat bertemu dengan korban di sebuah gang menuju tepi sungai. Korban masih terlihat dalam kondisi normal dan tidak menunjukkan tanda-tanda mencurigakan.

Selang beberapa menit kemudian, saksi Susanti yang rumahnya menghadap langsung ke Sungai Kapuas melihat Anton berada di atas sebuah sampan yang tertambat di lanting jamban. Korban tampak duduk sembari makan kue dan berjoget kecil, hanya mengenakan celana dalam, dan membelakangi aliran sungai. Saat itu, saksi sempat menegur agar korban segera mandi dan naik dari sampan, namun tak dihiraukan.

Pada pukul 07.30 WIB, Susanti kembali melihat korban masih berada di posisi yang sama. Setelah itu, ia bergegas keluar rumah untuk mengantarkan kue ke wilayah Meliau Hulu. Ketika ia pergi, korban masih berada di atas sampan tersebut. Tidak ada tanda mencurigakan yang ia temukan sebelum meninggalkan lokasi.

Sekitar pukul 08.00 WIB, saksi lainnya bernama Acau tiba di lanting jamban. Ia terkejut melihat perlengkapan mandi, pakaian, sandal, serta handuk milik korban masih berada di lanting. Namun, Anton tidak ada di sekitar lokasi.

Menyadari adanya kejanggalan, Acau bertanya kepada saksi Yuli yang saat itu datang ke lokasi. Keduanya tidak dapat memastikan keberadaan korban.

Yuli kemudian bergegas memberi tahu Susanti mengenai hilangnya Anton. Setelah memastikan kebenaran informasi tersebut, kabar itu dilanjutkan kepada Mohamad Mitun, abang korban. Warga yang mendengar kabar dugaan hilangnya Anton langsung melakukan pencarian mandiri di sekitar sungai.


Dari hasil penggalian informasi keluarga, korban diketahui memiliki riwayat penyakit epilepsi yang kerap kambuh. Abang korban, Mohamad Mitun, menuturkan bahwa Anton sudah dua kali jatuh ke sungai saat penyakitnya kambuh, namun selalu berhasil diselamatkan warga. Kondisi itu memperkuat dugaan bahwa korban kembali mengalami kejang saat berada di sampan.

Analisis sementara kepolisian menyimpulkan bahwa korban kemungkinan tenggelam akibat kambuhnya penyakit epilepsi saat sedang mandi dan duduk di atas sampan. Ketika kejang terjadi, korban diduga kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke Sungai Kapuas sebelum sempat meminta pertolongan.

Kapolsek Meliau, AKP Supariyanto, SH, menyampaikan bahwa pihaknya telah menurunkan personel untuk membantu proses pencarian sejak pagi hari.

Ia menegaskan bahwa pencarian dilakukan menyisir aliran sungai menggunakan perahu warga serta peralatan pendukung lainnya.

“Kami bergerak cepat setelah menerima laporan warga. Saat ini seluruh personel Polsek Meliau bersama masyarakat tengah menyisir lokasi hilangnya korban. Indikasi awal mengarah pada kemungkinan korban terjatuh akibat kondisi kesehatan yang kambuh. Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah desa serta unsur terkait untuk memperluas area pencarian,” ujar Kapolsek.

Proses pencarian dibagi menjadi beberapa sektor, menyusuri aliran sungai ke arah hilir dan hulu, mengingat arus Sungai Kapuas yang dinamis. Polisi juga mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk melapor apabila melihat tanda-tanda keberadaan korban.

Hingga berita ini diterbitkan, pencarian masih terus dilakukan dan korban belum ditemukan. Polsek Meliau mengajak masyarakat untuk tetap waspada serta berhati-hati saat beraktivitas di wilayah sungai, terutama bagi warga yang memiliki riwayat penyakit tertentu. (Dny Ard / Hms Res Sgu)

Postingan terkait: